top of page
No tags yet.

SEARCH BY TAGS: 

RECENT POSTS: 

#ViVi Tiga Film Terbaik Adipati Dolken

Hi guys!


Ada yang udah nonton #TemanTapiMenikah? Dari seluruh pemain, yang paling menarik perhatian aku adalah Adipati Dolken (selain Iqbaal Ramadhan dan Sekala hahaha) si pemeran Ditto. Well, nonton aktingnya Adipati Dolken di film adaptasi novel dengan judul yang sama ini membuat aku menelusuri karir termasuk menonton ulang beberapa film yang dibintanginya yaitu Operation Wedding, Slank Nggak Ada Matinya, Adriana, Perahu Kertas, dan Posesif. Nah, dari seluruh film tersebut, aku mau merangkum tiga film terbaik Adipati versi aku yang selanjutnya aku sebut dengan #ViVi alias VersI VInda.





Courtesy of Adipati Dolken (@adipati)




DISCLAIMER : Postingan ini bersifat personal ya dan aku yakin kamu pasti punya pendapat yang berbeda dengan aku. Well, it's okay :)





1. Perahu Kertas






Jauh sebelum #TemanTapiMenikah, Adipati udah bermain dalam film yang diadaptasi dari novel yaitu Perahu Kertas (2012) Kelahiran Bandung, 19 Agustus 1991 ini berperan sebagai Keenan, cowok gondrong yang menghabiskan 6 tahunnya di Amsterdam dan balik ke Indonesia untuk kuliah Fakultas Ekonomi di Bandung. Berlatar pada tahun 1999, Perahu Kertas bercerita tentang "kisah cinta produktif" Keenan dan Kugy (Maudy Ayunda).


Kenapa aku bilang kisah cinta produktif? Well, Keenan memiliki bakat melukis yang diturunkan dari mamanya. Ia juga memiliki cita-cita menjadi seorang pelukis sedangkan Kugy yang udah menyukai dongeng sejak kecil bermimpi menjadi seorang penulis dongeng. Sama-sama memiliki mimpi, mereka pun akhirnya berkolaborasi. Kugy menulis ceritanya sedangkan Keenan akan menggambar ilustrasi berdasarkan cerita tersebut. Produktif kan?


Menjadi seorang pelukis, aku melihat Adipati sangat total dalam memerankan perannya sebagai Keenan. Bahkan beberapa portal berita menjelaskan bahwa ia sampai belajar melukis di kawasan Tuga Tani demi Perahu Kertas. Walaupun aku belum baca novelnya, aku rasa pembaca Perahu Kertas (re: cewek-cewek) lumayan dibuat baper ya dengan aktingnya Adipati?


Aku suka banget dengan Perahu Kertas dan menurut aku, Adipati mampu menghidupkan film ini lewat perannya sebagai Keenan (yang aku lihat sebagai sosok idealis, penyayang dan setia) last but not least, banyak adegan Keenan dan Kugy yang bikin kita baper, true or wrong? :D




2. Posesif






Aku seakan dikasih kado sama seluruh kru dan pemain Posesif karena film ini tayang bertepatan dengan ulang tahun aku. Memang sih, akhirnya aku enggak nonton di bioskop karena sewaktu lihat posternya, aku pikir ini film menye-menye yang cuma menampilkan konflik seputar percintaan remaja. Bahkan setelah Posesif memenangkan tiga penghargaan yaitu Best Actress (Putri Marino), Best Director (Edwin) dan Best Supporting Actor (Yayu A.W. Unru) di Piala Citra FFI 2017, aku masih ogah nonton. Padahal banyak temanku yang bilang bahwa Posesif bukan kisah cinta remaja biasa.


Nah, karena mau bikin postingan ini akhirnya aku streaming deh filmnya dan benar kata teman-temanku, Posesif bukan kisah cinta biasa! Menurut aku, film ini wajib jadi tontonan semua orang (terutama remaja zaman now) yang merasa bahwa love is in the air. Again, selain plot yang enggak biasa serta message yang kuat, Posesif juga memiliki jejeran pemain yang sangat mendukung dan salah satunya adalah Adipati. I mean, dari menjadi seorang Keenan sampai Yudhis yang karismatik namun agak bikin "ngeri", how could you make it, Dot? *ceritanya udah akrab* hahaha but sure, peran Adipati di Posesif benar-benar buat aku kagum! Selain itu, pemilihan Putri Marino sebagai Lala aka pasangannya Adipati benar-benar tepat! Such a perfect combo :D oh iya, Posesif juga merupakan salah satu film favorit aku loh!









Masih jadi trending topic banget nih, right? To be honest, aku belum baca novel #TemanTapiMenikah but aku follow Ayudia di Instagram dan nonton YouTube Channelnya, especially Ncip's Tips :D


Teman Tapi Menikah, judul yang unik ya and so is the love story of Ditto and Ayu. I mean, 12 tahun memendam rasa suka ke sahabat sendiri? Kalau aku sih enggak akan kuat deh. Well, satu hal yang paling aku suka dan bikin excited nonton #TemanTapiMenikah adalah karena ini kisah nyata, walaupun Ditto dan Ayu "diwakilkan" oleh Adipati dan Vanesha. Sempat diremehkan, rupanya Adipati dan Vanesha berhasil mencuri perhatian banyak orang. Menurut aku, chemistry mereka sangat kuat!


Lewat YouTube Channel #TemanTapiMenikah, aku lihat bahwa Adipati sangat total memerankan Ditto, bahkan dia sampai belajar main perkusi walaupun kata Ditto aslinya, adegan-adegan dia main perkusi bisa digantikan orang lain (mirip tangan James Cameron di Titanic yang menggantikan Leonardo Di Caprio). It's not even easy, is it? So, lewat perannya sebagai Ditto ini aku bisa menyimpulkan bahwa ia termasuk orang yang mau belajar and that's also a plus point.


Dari Yudhis yang bikin "ngeri" sampai jadi Ditto yang bikin "geli", kita seakan naik roller coaster melihat perubahan akting Adipati yang sangat '"ekstrim" ini. Kamu mungkin membenci (atau cinta) dengan sikap Yudhis yang posesif terhadap Lala, namun aku jamin kamu akan tertawa dan senyum-senyum sendiri sewaktu melihat akting Adipati yang super konyol sebagai Ditto. Ada yang bilang Adipati terlalu tua disandingkan dengan Vanesha, ada juga yang bilang bahwa Adipati terlalu cool untuk memerankan Ditto. Well, bagi aku, #TemanTapiMenikah adalah salah satu film terbaik Adipati Dolken.



Then, which one is my favorite? Aku paling suka peran Adipati sebagai Keenan. Walaupun bukan orang yang berada di lingkaran kehidupan dia *cielah*, aku melihat bahwa Adipati menjadi dirinya sendiri di Perahu Kertas. I mean, ya di kehidupan nyata pun emang pembawaan dirinya begitu. Iya enggak sih? Atau aku ketipu saking kagumnya? Haha


So, that is it, guys! Honestly, I am not a fan of Adipati Dolken but I see that he is going to be the next Reza Rahadian or Nicholas Saputra! You are doing a great job, Dot! *cie sok makin akrab* everyone must be proud!


Bagaimana dengan kamu, guys? Ada kah film Adipati Dolken lainnya yang kamu suka? Let me know!




bottom of page